Alam bergejolak
Bumi tidak menyapa mesra
Lautan menghancurkan
segala-galanya
Gelombang demi gelombang
menyayat kulit dan tulang
Serentak dunia terdiam,
alam telah berbicara dan menunjukkan eksistensinya
Pukul 07:58, alam terdiam sejenak. Sunyi sepi. Tiba-tiba terdengar bunyi gemuruh dari kejauhan. Suara gemuruh itu semakin keras. Beberapa detik kemudian semua benda bergetar, semakin lama semakin hebat guncangannya. Semua orang bingung sejenak. Tiba-tiba terdengar jeritan keras untuk menyelamatkan diri. Gempa! Orang-orang mulai panik, mereka berlari menghindari gedung-gedung menuju ke lapangan atau ke mana saja yang jauh dari tempat-tempat yang tidak aman. Suasana semakin mencengkam. Beberapa detik gempa terjadi, beberapa tiang listrik dan pohon mulai bertumbangan. Rumah-rumah rubuh atapnya juga pagarnya. Pengendara mobil dan motor yang kebingungan melihat orang-orang berlarian juga mulai sadar kalau terjadi gempa. Awalnya, mereka tidak merasakan gempa karena mengira itu hanya guncangan dari kenderaan yang mereka naiki. Beberapa menit gempa terus terjadi, semakin keras. Rumah-rumah mulai runtuh. Suara jeritan terdengar dari semua sudut di kota.
Alam menunjukkan eksistensinya. Amukan yang tidak mungkin bisa dihentikan dengan kodrat manusia. Dalam keadaan seperti ini, hanya terdengar suara tangisan dan suara takbir saling bersahutan. Beberapa orang mengira kalau kiamat telah terjadi. Beberapa menit kemudian, guncangan semakin reda. Suasana sangat kacau sekali. Ibu-ibu sibuk mencari anak mereka yang terlepas dari jagaan. Beberapa orang yang lain sibuk membantu korban gempa yang terperangkap dalam reruntuhan. Bunyi klakson dari kenderaan memenuhi ruang, memekakkan telinga. Para pedagang yang tadinya lari menyelamatkan diri sibuk mengumpulkan barang dagangannya, ada pula yang membiarkan saja karena takut gempa kembali terjadi. Mereka tidak sadar kalau maut sedang mengintip dari arah lautan. Ya! Samudera yang selama ini bersahabat, hari ini akan menelan korban.
Di beberapa titik pantai, air laut tiba-tiba mengering dengan cepat, tidak seperti biasanya. Semakin lama semakin jauh meninggalkan pantai. Semuanya terjadi cepat. Para nelayan bingung melihat fenomena ini. Tetapi beberapa orang sadar bahwa alam sedang berbicara pada manusia. Mereka harus menyingkir secepatnya dari pantai, sejauh mungkin ke tempat-tempat tinggi dan tidak tercapai oleh amukan lautan. Kemudian, dari kejauhan, suara deru yang maha keras terdengar, diikuti oleh kabut. Semakin lama suara itu semakin mendekat. Semua mata tertumpu ke arah samudera. Lari! Lari!Semuanya selamatkan diri!
Para penduduk yang tinggal di bibir pantai bersiap-siap menghadapi situasi terburuk. Beberapa mulai berlari menyelamatkan diri, membawa anak-anak kecil juga barang-barang yang bisa diselamatkan. Ombak bergelombang di depan mata, hitam dan kelam. Kekuatan yang menghancurkan itu tidak terbendung lagi...
Tsunami Sumatera-Andaman yang terjadi 10 tahun lalu meninggalkan luka terdalam kepada dunia. Ratusan ribu nyawa melayang akibat amukan gempa dan juga lautan. Gempa bumi ini terjadi ketika lempeng Hindia disubduksi oleh lempengan Burma dan menghasilkan tsunami mematikan dalam sejarah umat manusia. Gelombang tsunami yang puncak tertingginya mencapai mencapai 30 meter atau 98 kaki menewaskan lebih 230.000 orang di 14 negara dan menghapuskan beberapa daratan dari peta dunia. Kekuatan gempa yang besar (Mw 9,1-9,3) merupakan gempa ketiga terbesar yang pernah dicatat oleh seismograf dan memiliki durasi terlama sepanjang sejarah peradaban manusia, yaitu sekitar 8,3-10 menit. Seluruh bumi bergetar 1 sentimeter dan menimbulkan serangkaian gempa susulan di beberapa wilayah di dunia seperti Alaska. Korban tsunami ini menarik simpati dunia dan bantuan terus mengalir untuk mereka.
Ada beberapa fakta tentang tsunami ini:
1. Energi yang dilepaskan di permukaan bumi oleh gempa dan tsunami pada tahun 2004 itu diperkirakan sebesar 26 megaton TNT atau setara 1500 kekuatan bom Atom yang meluluhlantakkan kota Hiroshima.
2. Gempa ini menciptakan osilasi seismik permukaan bumi setinggi 20-30 sentimeter setara dengan dampak gaya tarik pasang oleh matahari dan bulan.
3. Perpindahan massa dan pelepasan energi yang masif menyebabkan sedikit perubahan pada rotasi Bumi.
4. Kepulauan Andaman dan Nicobar sedikit bergeser ke barat daya sejauh 125 meter dan tenggelam setinggi 1 meter.
5. Somalia yang berada di benua Afrika menerima tsunami yang lebih besar daripada Bangladesh meskipun notabenenya jauh dari episentrum.
6. tsunami membutuhkan waktu 15 menit samapi 7 jam untuk sampai ke semua wilayah pesisir.
7. Terjangan tsunami mencapai Afrika Selatan (Struisbaai) 16 jam setelah gempa.
8. Seorang anak kecil berusia 10 tahun asal Britania Raya bernama Tilly Smith mengenali tanda-tanda tsunami karena mempelajari di sekolahnya, dengan bantuan orang tuanya mengingatkan semua orang yang berada di pantai sebuah resor di Phuket agar menghindar segera setelah air laut surut secara tiba-tiba.



No comments:
Post a Comment