Thursday, December 11, 2014

MH17: THE LAST CRYING IN THE BLOODY SKY

"Inginku terbang tinggi, tetapi sayap-sayapku patah menelusuri angin"

Ketika dunia masih berkabung atas hilangnya  pesawat Malaysia Airlines MH370  dan proses pencarian yang berbulan-bulan lamanya, dunia sekali lagi dikejutkan dengan jatuhnya pesawat Malaysia Airlines, MH17 yang ditembak jatuh oleh kelompok separatis di Ukraina. Tragedi ini memberikan tamparan hebat kepada penerbangan Malaysia Airlines yang selama ini memiliki track record yang bersih.

BOEING 777-200ER
MH17 dijadwalkan melakukan penerbangan internasional dari Amsterdam menuju Kuala Lumpur namun akhirnya harus menemui takdirnya di bumi Ukraina ketika sebuah misil darat ke udara menghantam tubuh pesawat itu. Pesawat Boeng 777-200ER itu hilang dari pantauan radar sekitar 50 km dari perbatasan Ukraina-Russia dan jatuh di Torez yang berada di wilayah yang dikuasai oleh kelompok separatis pro-Russia di Donetsk Oblast.

Berdasarkan sumber inteligen Amerika dan Jerman, pesawat itu ditembak jatuh menggunakan sebuah Buk surface-to-air missile, yang dilepaskan dari wilayah yang dikuasai oleh kelompok separatis. Namun, pemerintah Russia menyalahkan pemerintah Ukraina atas kasus ini. Berdasarkan bukti yang diperoleh dari beberapa sumber mengindikasikan bahwa kelompok separatis membawa peluncur misil pada hari kejadian dari Donetsk menuju Snizhne. Data lain juga membuktikan kelompok separatis menggunakan misil ini antara lain jejak yang ditinggalkan, pecahan misil yang ditemukan di antara puing-puing pesawat, rekaman audio percakapan kelompok separatis sesaat setelah kejadian, foto-foto dan data-data dari media sosial yang berhasil dikumpulkan.

BUK SURFACE TO AIR MISSILE
MH17 yang melakukan penerbangan pertama kali pada tanggal 17 Juli 1997, telah melakukan 43,000 jam penerbangan sebelum ditembak jatuh di Ukraina. Pesawat dengan dua mesin Rolls-Royce Trent 892 memiliki nomor seri 28411 dengan nomor registrasi 9M-MRD. Berdasarkan dokumen, pesawat dalam kondisi layak terbang dan tidak ditemukan masalah teknis. Sebagai tambahan, Boeing 777 merupakan salah satu pesawat yang paling aman untuk penerbangan komersil.


Semua penumpang dan kru yang berada dalam pesawat naas itu tewas dengan jumlah seperti berikut:

i.                Australia, 27 korban tewas
ii.              Belgia, 4 korban tewas
iii.             Kanada, 1 korban tewas
iv.            Jerman, 4 korban tewas
v.              Indonesia, 12 korban tewas
vi.            Malaysia, 43 korban tewas
vii.           Belanda, 193 korban tewas
viii.         Selandia baru, 1 korban tewas
ix.            Filipina, 3 korban tewas
x.              United Kingdom, 10 korban tewas

Total keseluruhan korban tewas adalah 298 orang, dengan jumlah penumpang yang tewas sebanyak 283 dan 15 kru pesawat.

Beberapa fakta tentang jatuhnya pesawat MH17

i.         Pesawat komersil milik Malaysia Airlines ini melakukan penerbangan perdananya pada tanggal 17 Juli 1997, tepatnya 17 tahun sebelum tragedi ini terjadi.
ii.       Dengan jumlah korban tewas sebanyak 298 orang, tragedi MH17 adalah insiden paling mematikan dalam sejarah penerbangan di Ukraina,
iii.      Tragedi MH17 juga adalah insiden paling mematikan dalam sejarah untuk pesawat yang ditembak jatuh.
iv.     MH17 adalah tragedi kedua yang terjadi di tahun yang sama (2014) yang melibatkan Malaysia Airlines setelah pesawat komersil MH370 hilang tanpa jejak ketika melakukan  penerbangan menuju Beijing, China.
v.       Ketika media-media di seluruh dunia menyoroti kelompok separatis sebagai pelaku atas jatuhnya pesawat MH17, media Russia sebaliknya menuduh pemerintah Ukraina bertanggungjawab atas tragedi ini.
vi.     Kelompok separatis sempat menulis status tentang jatuhnya pesawat ini di sosial media sebelum dihapus.

Berikut adalah foto-foto yang menceritakan tentang tragedi ini. Semoga peristiwa ini tidak kembali terjadi. Cukup darah mereka yang tumpah  menceritakan duka yang terdalam tentang tragedi dunia. 













No comments:

Post a Comment